Powered By Blogger

Rabu, 29 Agustus 2012


Konversi Bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal

Pada momen yang berbahagia ini, saya ingin coba menjabarkan tahap2 sederhana proses konversi bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal.
Bilangan desimal adalah bilangan yang menggunakan 10 angka mulai 0 sampai 9 berturut2. Setelah angka 9, maka angka berikutnya adalah 10, 11, 12 dan seterusnya. Bilangan desimal disebut juga bilangan berbasis 10. Contoh penulisan bilangan desimal : 1710. Ingat, desimal berbasis 10, maka angka 10-lah yang menjadi subscript pada penulisan bilangan desimal.
Bilangan biner adalah bilangan yang hanya menggunakan 2 angka, yaitu 0 dan 1. Bilangan biner juga disebut bilangan berbasis 2. Setiap bilangan pada bilangan biner disebut bit, dimana 1 byte = 8 bit.  Contoh penulisan : 1101112.
Bilangan oktal adalah bilangan berbasis 8, yang menggunakan angka 0 sampai 7. Contoh penulisan : 178.
Bilangan heksadesimal, atau bilangan heksa, atau bilangan basis 16, menggunakan 16  buah simbol, mulai dari 0 sampai 9, kemudian dilanjut dari A sampai F. Jadi, angka A sampai F merupakan simbol untuk 10 sampai 15. Contoh penulisan : C516.
Hmm.. Sepertinya prolognya sudah cukup. Lanjut ke proses kalkulasi… 8)
—————————————————————————————————————————————-
Saya langsung saja ambil sebuah contoh bilangan desimal yang akan dikonversi ke biner. Setelah itu, akan saya lakukan konversi masing2 bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal.
Misalkan bilangan desimal yang ingin saya konversi adalah 2510.
Maka langkah yang dilakukan adalah membagi tahap demi tahap angka 2510 tersebut dengan 2, seperti berikut :
25 : 2 = 12,5
Jawaban di atas memang benar, tapi bukan tahapan yang kita inginkan. Tahapan yang tepat untuk melakukan proses konversi ini sebagai berikut :
25 : 2 = 12 sisa 1.    —–> Sampai disini masih mengerti kan? :)
Langkah selanjutnya adalah membagi angka 12 tersebut dengan 2 lagi. Hasilnya sebagai berikut :
12 : 2 = 6 sisa 0.      —–> Ingat, selalu tulis sisanya.
Proses tersebut dilanjutkan sampai angka yang hendak dibagi adalah 0, sebagai berikut :
25 : 2 = 12 sisa 1.
12 : 2 = 6 sisa 0.
6 : 2 = 3 sisa 0.
3 : 2 = 1 sisa 1.
1 : 2 = 0 sisa 1.
0 : 2 = 0 sisa 0…. (end)
Nah, setelah didapat perhitungan tadi, pertanyaan berikutnya adalah, hasil konversinya yang mana? Ya, hasil konversinya adalah urutan seluruh sisa-sisa perhitungan telah diperoleh, dimulai dari bawah ke atas.
Maka hasilnya adalah 0110012. Angka 0 di awal tidak perlu ditulis, sehingga hasilnya menjadi 110012. Sip? ;)
—————————————————————————————————————————————-
Lanjut…..sekarang saya akan menjelaskan konversi bilangan desimal ke oktal.
Proses konversinya mirip dengan proses konversi desimal ke biner, hanya saja kali ini pembaginya adalah 8. Misalkan angka yang ingin saya konversi adalah 3310. Maka :
33 : 8 = 4 sisa 1.
4 : 8 = 0 sisa 4.
0 : 8 = 0 sisa 0….(end)
Hasilnya? Coba tebak…418!!! :D
—————————————————————————————————————————————-
Sekarang tiba waktunya untuk mengajarkan proses konversi desimal ke heksadesimal:D
Seperti biasa, langsung saja ke contoh. Hehe…
Misalkan bilangan desimal yang ingin saya ubah adalah 24310. Untuk menghitung proses konversinya, caranya sama saja dengan proses konversi desimal ke biner, hanya saja kali ini angka pembaginya adalah 16. Maka :
243 : 16 = 15 sisa 3.
15 : 16 = 0 sisa F.      —-> ingat, 15 diganti jadi F..
0 :  16 = 0 sisa 0….(end)
Nah, maka hasil konversinya adalah F316. Mudah, bukan? 8)
—————————————————————————————————————————————-
Fiuh..Lanjut lagi… :D
Sekarang kita beralih ke konversi bilangan biner ke desimal. Proses konversi bilangan biner ke bilangan desimal adalah proses perkalian setiap bit pada bilangan biner dengan perpangkatan 2, dimana perpangkatan 2 tersebut berurut dari kanan ke kiri bit bernilai 20 sampai 2n.
Langsung saja saya ambil contoh bilangan yang merupakan hasil perhitungan di atas, yaitu 110012. Misalkan bilangan tersebut saya ubah posisinya mulai dari kanan ke kiri menjadi seperti ini.
1
0
0
1
1
Nah, saatnya mengalikan setiap bit dengan perpangkatan 2. Ingat, perpangkatan 2 tersebut berurut mulai dari 20 sampai 2n, untuk setiap bit mulai dari kanan ke kiri. Maka :
1     ——>    1 x 20 = 1
0     ——>    0 x 21 = 0
0     ——>    0 x 22 = 0
1     ——>    1 x 23 = 8
1     ——>    1 x 24 = 16 —> perhatikan nilai perpangkatan 2 nya semakin ke bawah semakin besar
Maka hasilnya adalah 1 + 0 + 0 + 8 + 16 = 2510.
Nah, bandingkan hasil ini dengan angka desimal yang saya ubah ke biner di awal tadi. Sama bukan? ;)
—————————————————————————————————————————————-
Sudah ini, sudah itu, sekarang….nah, konversi bilangan biner ke oktal. hehe…siap?
Untuk merubah bilangan biner ke bilangan oktal, perlu diperhatikan bahwa setiap bilangan oktal mewakili 3 bit dari bilangan biner. Maka jika kita memiliki bilangan biner 1101112 yang ingin dikonversi ke bilangan oktal, langkah pertama yang kita lakukan adalah memilah-milah bilangan biner tersebut, setiap bagian 3 bit, mulai dari kanan ke kiri, sehingga menjadi seperti berikut :
110                 dan               111
Sengaja saya buat agak berjarak, supaya lebih mudah dimengerti. Nah, setelah dilakukan proses pemilah2an seperti ini, dilakukan proses konversi ke desimal terlebih dahulu secara terpisah. 110 dikonversi menjadi 6, dan 111 dikonversi menjadi 7. Hasilnya kemudian digabungkan, menjadi 678, yang merupakan bilangan oktal dari 1101112… 8)
“Tapi, itu kan kebetulan bilangan binernya pas 6 bit. Jadi dipilah2 3 pun masih pas. Gimana kalau bilangan binernya, contohnya, 5 bit?” Hehe…Gampang..Contohnya 110012. 5 bit kan? Sebenarnya pemilah2an itu dimulai dari kanan ke kiri. Jadi hasilnya 11 dan 001. Ini kan sebenarnya sudah bisa masing2 diubah ke dalam bentuk desimal. Tapi kalau mau menambah kenyamanan di mata, tambahin aja 1 angka 0 di depannya. Jadi 0110012. Tidak akan merubah hasil perhitungan kok. Tinggal dipilah2 seperti tadi. Okeh?
—————————————————————————————————————————————-
Selanjutnya adalah konversi bilangan biner ke heksadesimal.
Hmm…sebagai contoh, misalnya saya ingin ubah 111000102 ke bentuk heksadesimal. Proses konversinya juga tidak begitu rumit, hanya tinggal memilahkan bit2 tersebut menjadi kelompok2 4 bit. Pemilahan dimulai dari kanan ke kiri, sehingga hasilnya sbb :
1110            dan           0010
Nah, coba lihat bit2 tersebut. Konversilah bit2 tersebut ke desimal terlebih dahulu satu persatu, sehingga didapat :
1110 = 14    dan           0010 = 2
Nah, ingat kalau 14 itu dilambangkan apa di heksadesimal? Ya, 14 dilambangkan dengan E16.
Dengan demikian, hasil konversinya adalah E216.
Seperti tadi juga, gimana kalau bilangan binernya tidak berjumlah 8  bit? Contohnya 1101012? Yaa…Seperti tadi juga, tambahin aja 0 di depannya. Tidak akan memberi pengaruh apa2 kok ke hasilnya. Jadi setelah ditambah menjadi 001101012. Selanjutnya, sudah gampang kan? ;)
—————————————————————————————————————————————-
Selanjutnya, konversi bilangan oktal ke desimal. Hal ini tidak terlalu sulit. Tinggal kalikan saja setiap bilangan dengan perpangkatan 8. Contoh, bilangan oktal yang akan dikonversi adalah 718. Maka susunannya saya buat menjadi demikian :
1
7
dan proses perkaliannya sbb :
1 x 80 = 1
7 x 81 = 56
Maka hasilnya adalah penjumlahan 1 + 56 = 5710.
—————————————————————————————————————————————-
Habis konversi oktal ke desimal, maka saat ini giliran oktal ke biner. Hehe..
Langsung ke contoh. Misalkan saya ingin mengubah bilangan oktal 578 ke biner. Maka langkah yang saya lakukan adalah melakukan proses konversi setiap bilangan tersebut masing2 ke 3 bit bilangan biner. Nah, angka 5 jika dikonversi ke biner menjadi….? 1012. Sip. Nah, 7, jika dikonversi ke biner menjadi…? 1112. Mantap. Maka hasilnya adalah 1011112. Jamin benar deh…. :)
—————————————————————————————————————————————-
Hmm…berarti…sekarang giliran konversi oktal ke heksadesimal.
Untuk konversi oktal ke heksadesimal, kita akan membutuhkan perantara, yaitu bilangan biner. Maksudnya? Maksudnya adalah kita konversi dulu oktal ke biner, lalu konversikan nilai biner tersebut ke nilai heksadesimalnya. Nah, baik yang konversi oktal ke biner maupun biner ke heksadesimal kan udah dijelaskan. Coba buktikan, bahwa bilangan oktal 728 jika dikonversi ke heksadesimal menjadi 3A16. Bisa kan? Bisa dong… ;)
—————————————————————————————————————————————-
Selanjutnya adalah konversi bilangan heksadesimal ke desimal.
Untuk proses konversi ini, caranya sama saja dengan proses konversi biner ke desimal, hanya saja kali ini perpangkatan yang digunakan adalah perpangkatan 16, bukan perpangkatan 2. Sebagai contoh, saya akan melakukan konversi bilangan heksa C816 ke bilangan desimal. Maka saya ubah dulu susunan bilangan heksa tersebut, mulai dari kanan ke kiri, sehingga menjadi sebagai berikut :
8
C
dan kemudian dilakukan proses perkalian dengan perpangkatan 16, sebagai berikut :
8 x 160 = 8
C x 161 = 192     ——> ingat, C16 merupakan lambang dari 1210
Maka diperolehlah hasil konversinya bernilai 8 + 192 = 20010.
—————————————————————————————————————————————-
Tutorial berikutnya, konversi dari heksadesimal ke biner.
Dalam proses konversi heksadesimal ke biner, setiap simbol dalam heksadesimal mewakili 4 bit dari biner. Misalnya saya ingin melakukan proses konversi bilangan heksa B716 ke bilangan biner. Maka setiap simbol di bilangan heksa tersebut saya konversi terpisah ke biner. Ingat, B16 merupakan simbol untuk angka desimal 1110. Nah, desimal 1110 jika dikonversi ke biner menjadi 10112, sedangkan desimal 710 jika dikonversi ke biner menjadi 01112. Maka bilangan binernya adalah 101101112, atau kalau dibuat ilustrasinya seperti berikut ini :
B                         7       —-> bentuk heksa
11                       7       —-> bentuk desimal
1011                0111  —-> bentuk biner
Hasilnya disatukan, sehingga menjadi 101101112. Understood? ;)
—————————————————————————————————————————————-
Yang terakhir adalah konversi heksadesimal ke oktal.
Nah, sama seperti konversi oktal ke heksadesimal, kita membutuhkan bantuan bilangan biner. Lakukan terlebih dahulu konversi heksadesimal ke biner, lalu konversikan nilai biner tersebut ke oktal. Sebagai latihan, buktikan bahwa nilai heksadesimal E716 jika dikonversi ke oktal menjadi 3478.

Untuk PR silahkan Download File di bawah ini


http://www.ziddu.com/download/20222248/soalkonversi.rar.html

Sabtu, 25 Agustus 2012


Example Marquee Code

Note that if you can't view the examples, it's likely that your browser doesn't support the marquee tag.

Slide-in text:

This text slides in from the right, then stays where it is. You will need to refresh this page to see the effect again.
<marquee behavior="slide" direction="left">Your slide-in text goes here</marquee>
<marquee behavior="scroll" direction="left">Your scrolling text goes here</marquee>
<marquee behavior="alternate">Your bouncing text goes here</marquee>
<marquee  behavior="scroll" direction="up">Your upward scrolling text goes here</marquee>
<marquee behavior="scroll" direction="left" scrollamount="1">Slow scroll speed</marquee>
<marquee behavior="scroll" direction="left" scrollamount="10">Medium scroll speed</marquee>
<marquee behavior="scroll" direction="left" scrollamount="20">Fast scroll speed</marquee>
<marquee behavior="scroll" direction="left"><img src="/pix/smile.gif" width="100" height="100" alt="smile" /></marquee>
<marquee behavior="scroll" direction="left">
<img src="/pix/smile.gif" width="100" height="100" alt="smile" />
<p>Sample text under a <a href="http://www.quackit.com/html/codes/html_marquee_code.cfm">Marquee image</a>.</p>
</marquee>
Silah kan Pelajari

Jumat, 24 Agustus 2012


Pengertian HTML
HTML (HyperText Mark up Language) merupakan suatu metoda untuk mengimplementasikan konsep hypertext dalam suatu naskah atau dokumen. HTML sendiri bukan tergolong pada suatu bahasa pemrograman karena sifatnya yang hanya memberikan tanda (marking up) pada suatu naskah teks dan bukan sebagai program.

Berdasarkan kata-kata penyusunnya HTML dapat diartikan lebih dalam lagi menjadi :

Hypertext
Link hypertext adalah kata atau frase yang dapat menunjukkan hubungan suatu naskah dokumen dengan naskah-naskah lainnya. Jika kita klik pada kata atau frase untuk mengikuti link ini maka web browser akan memindahkan tampilan pada bagian lain dari naskah atau dokumen yang kita tuju.

Markup
Pada pengertiannya di sini markup menunjukkan bahwa pada file HTML berisi suatu intruksi tertentu yang dapat memberikan suatu format pada dokumen yang akan ditampilkan pada World Wide Web.

Language
Meski HTML sendiri bukan merupakan bahasa pemrograman, HTML merupakan kumpulan dari beberapa instruksi yang dapat digunakan untuk mengubah-ubah format suatu naskah atau dokumen

Kumpulan Tag HTML
1(!-- --) Memberi komentar atau keterangan. Kalimat yang terletak pada tag kontiner ini tidak akan terlihat pada browser
2(a href) Membuat link ke halaman lain atau ke bagian lain dari halaman tersebut
3(a name) Membuat nama bagian yang didefinisikan pada link pada halaman yang sama
4(applet) Sebagai awal dari Java applets
5(area) Mendefinisikan daerah yang dapat diklik (link) pada image map
6(b) Membuat teks tebal
7(basefont) Membuat atribut teks default seperti jenis, ukuran dan warna font
8(bgsound) Memberi (suara latar) background sound pada halaman web
9(big) Memperbesar ukuran teks sebesar satu point dari defaultnya
10(blink) Membuat teks berkedip
11(body) Tag awal untuk melakukan berbagai pengaturan terhadap text, warna link & visited link
12(br) Pindah baris
13(caption) Membuat caption pada tabel
14(center) Untuk perataan tengah terhadap teks atau gambar
15(comment) Meletakkan komentar pada halaman web tidak tidak akan nampak pada browser
16(dd) Indents teks
17(div) Represents different sections of text.
18(embed) Menambahkan sound or file avi ke halaman web
19(fn) Seperti tag (a name)
20(font) Mengganti jenis, ukuran, warna huruf yang akan digunakan utk teks
21(form) Mendefinisikan input form
22(frame) Mendefinisikan frame
23(frameset) Mendefinisikan attribut halaman yang akan menggunakan frame
24(h1 ... h6) Ukuran font
25(head) Mendefinisikan head document.
26(hr) Membuat garis horizontal
27(html) Bararti dokumen html
28(i) Membuat teks miring
29(img) Image, imagemap atau an animation
30(input) Mendefinisikan input field pada form
31(li) Membuat bullet point atau baris baru pada list (berpasangan dengan tag (dir), (menu) (ol) and (ul)
32(map) Mendefinisikan client-side map
33(marquee) Membuat scrolling teks (teks berjalan) - hanya pada MS IE
34(nobr) Mencegah ganti baris pada teks atau images
35(noframes) Jika browser user tidak mendukung frame
36(ol) Mendefinisikan awal dan akhir list
37(p) Ganti paragraf
38(pre) Membuat teks dengan ukuran huruf yg sama
39(script) Mendefinisikan awal script
40(table) Membuat tabel
41(td) Kolom pada tabel
42(title) Mendefinisikan title
43(tr) Baris pada tabel
44(u) Membuat teks bergaris bawah

Untuk Bahan PR Kelas XI -IPA klik dibawah ini

Rabu, 22 Agustus 2012

Saat seorang bayi mungil lahir, semua orang dewasa di sekitarnya berbahagia. Harapan setinggi - tingginya digantungkan dan doa semulia - mulianya dipanjatkan.
Namun saat kenyataannya sang bayi tumbuh menjadi anak yang terbelakang, semua orang dewasa meratapinya. Mengasihaninya.
Hidupnya akan susah, kata mereka. Kasihan sekali, lanjut mereka.

Terbukti memang, hidup si anak susah. Memijat tetangga, dibayar lima ribu rupiah.
Di tengah perjalanan, dihadang anak tetangga. Uang lima ribu dirampas dan ditukar dengan seribu rupiah.
Anak bodoh, anak bodoh! Anak bodoh tidak perlu dibayar lima ribu. Ejekan terdengar sepanjang jalan.
Kasihan kamu nak, kasihan kamu nak. Ibu di rumah meneteskan air mata melihat hasilnya.
Si anak yang tak mengerti hanya merasa senang dengan apapun yang didapatnya.

Tahun demi tahun berlalu. Ketidakadilan dan ejekan adalah makanan sehari - hari si anak.
Namun ia tak pernah cukup mengerti tentang mengapa semua itu terjadi
dan ia hanya menerima semuanya begitu saja. Mungkin memang  seharusnya begitu pikirnya.

Begitu yang terjadi hingga tubuhnya meninggi dan jakunnya muncul.

Waktunya pun tiba. Pemuda - pemuda berbondong - bondong berjalan menyusuri sungai,
meninggalkan desa dan masa kanak - kanak mereka.

Mengadu nasib di kota, mencari kebahagiaan kata mereka.
Ibu - ibu mengantar dengan air mata. Setengah sedih, setengah haru.
Perpisahan ini bisa jadi selamanya, kata mereka.

Ibunya pun meneteskan air mata. Anaknya semata wayang, takkan pernah ke mana - mana.
Sementara ia yang tak terlalu mengerti, hanya terus menjalankan kebiasaannya memijit. Yang berbeda hanyalah tidak ada lagi yang menghadang dan mengejeknya. Ia pulang dengan hasil utuh dan perasaan yang baru dikenalnya sebagai perasaan senang.

Hidupnya terus susah namun kebaikan dan kemurahan hati manusia terus mengalir. Bayarannya memijit bertambah, dan ia sudah bisa berhitung dan menabung.
Cukup masukkan ke kaleng ini saja setelah dapat uang, begitu kata ibunya
dan itu yang dilakukannya selalu tanpa terlupa.

Hingga ibunya menua dan semua orang hadir membantunya menguburkan sosoknya yg renta.

Apa ini, apa ini? Tanyanya pada yang hadir. Mengapa dada ini terasa sakit dan air keluar dari mataku? Semua yang hadir menangis terisak. Kasihan kau nak, kasihan kau nak.
Ia melanjutkan harinya dan belajar mengenal rasa sepi. Terkadang air masih keluar dari matanya saat terbayang ibu.
Ia yang tak terlalu mengerti mengenai kematian, hanya berpikir mungkin begitu seharusnya, dan hanya menjalaninya.
Hingga perlahan orang - orang yang dikenalnya sejak kecil pun satu persatu menghilang meninggal, dan air tak keluar lagi dari matanya.

Tahun - tahun berlalu, dan ia menjalani harinya seperti biasa.
Sepulangnya, seorang pria yang tak ia kenal, duduk tertunduk di pinggir jalan.
Ia menghampirinya namun tak berhasil bertanya.

Ketika pria itu menengadahkan kepala, ia melihat air keluar dari mata pria itu.
Aku anak durhaka. Ibu matipun aku tak kembali. Kukira kebahagiaan ada di kota sana. Kukira semua itu nyata. Tapi ini yg nyata ternyata. Aku bukan apa - apa, tak punya apa - apa, dan tak punya siapa - siapa.
Pria itu terus meracau dan air semakin banyak keluar dari matanya.

Ia yang tak terlalu mengerti apa yang dibicarakan pria itu, hanya memandanginya diam. Ia tak mengerti apa yang dibicarakannya, tapi ia mengenal air yang keluar dari mata itu.
Dan lihatlah aku sekarang, berbicara dengan si bodoh yang tak mengerti apa - apa! Si bodoh yang tak bisa apa - apa! Teriak pria keras - keras sambil menangis.
Ia mengenal itu! Pria itu adalah anak yang selalu mengatakan hal yang sama dulu. Yang selalu tertawa senang saat menukar uang lima ribu rupiah miliknya menjadi uang seribu rupiah.

Ia yang tak terlalu mengerti bagaimana menjelaskannya, berlari kencang ke arah rumahnya.
Bagus! Sekarang si bodoh pun meninggalkanku! Bodoh bodoh!! Pria itu terus meracau.
Tak berapa lama ia kembali ke hadapan pria itu dengan nafas terengah - engah.
Tukar ini dengan sepuluh ribu rupiah, katanya seraya memberikan uang lima puluh ribu rupiah kepada pria itu.

Kamu bodoh ya! Apa maksudmu! Pria itu marah dan berdiri mencengkeram keras lengannya.
Ampun ampun. Dulu kamu akan senang kalau sudah menukar uangku. Makanya tukar ini! Aku masih punya lagi kalau kamu perlu banyak sampai air itu tidak keluar lagi dari matamu, katanya ketakutan.
Pria itu melepaskan cengkeramannya dan tertegun lama.

Ini tukar. Katanya sambil menyorongkan uang yang dipegangnya.
Mata pria itu berkaca - kaca memandangnya seraya bertanya,
kenapa kau pikir ini bisa membuat air mataku tak turun lagi?

Ia yang tidak terlalu mengerti pertanyaannya itu berusaha mengatakan apa yang ia tahu.
Setiap aku ingat ibu, air mau keluar dari mataku. Aku pergi memijit dan uang itu yang kubawa pulang. Sekarang air tak keluar lagi dari mataku.
Pakailah untukmu juga, ucapnya perlahan pada pria itu.

Pria itu memeluknya erat dan menangis tersedu - sedu.
Ia yang tak terlalu mengerti dengan semua itu hanya berpikir mungkin memang seperti itu seharusnya. Ia pun memeluk pria itu juga.

Hingga akhir, hidupnya memang selalu susah. Tapi air tak pernah keluar lagi dari matanya.
Anak tetangganya itu membantunya hingga akhir hayatnya. Bersama - sama bekerja dan bertetangga. Hingga akhir ia tak pernah menikah. Ia yang tak pernah terlalu memahaminya, menganggap mungkin memang begitu seharusnya.

Sesaat sebelum ia meninggal, sahabatnya itu pernah bertanya padanya,
Kamu tahu apa itu bahagia? Apakah kamu merasa bahagia dengan hidupmu?
Ia yang tak terlalu mengerti pertanyaannya, berusaha menjawab apa yang ia tahu.
Mungkin memang begini seharusnya, jawabnya tersenyum.